1. Saluran Telepon Langsung (Dial-Up)
Menghubungkan komputer ke
Internet menggunakan saluran telepon rumah (dial-up) merupakan cara termudah
untu mengakses internet. Kecepatan akses dengan menggunakan dial-up dapat
mencapai 56 kbps. Namun, biasanya kurang dari kecepatan maksimal, terutama jika
jaringan telepon yang digunakan sedang sibuk.
Kelebihan dari koneksi
internet menggunakan dial-up adalah jaringan yang luas. Asalkan sudah terpasang
telepon, kita dapat menggunakan akses ini. Sedangkan kekurangan dari akses
dial-up adalah harga yang masih relatif mahal, kecepatan akses yang tidak
stabil dan sangat tergantung pada beban percakapan di jaringan telepon serta
mobilitas akses yang mengharuskan kita tetap pada satu tempat.
2.
Teknologi ADSL (Asyimmetric Digital Subscriber Line)
Teknologi ADSL memungkinkan
saluran telepon biasa digunakan untuk melewatkan sinyal digital dengan
kecepatan tinggi untuk mengirim data. Hal ini memungkinkan kita mengakses
internet dengan kecepatan tinggi melalui saluran telepon. Koneksi ke internet
dengan teknologi ADSL memungkinkan kita men-download data-data dari internet
dengan lebih cepat dan efisien. ADSL mampu mengirimkan data-data sampai pada
kecepatan 2 Mbps ke pengguna yang berjarak 5 km dari sentral telepon.
3.
GPRS (General
Packet Radio Servise)
GPRS adalah teknologi
pengiriman data dalam bentuk paket dengan memamfaatkan gelombang radio. GPRS
merupakan teknologi komonikasi nirkabel generasi dua setengah (2,5G) yang
merupakan perkembangan dari teknologi GSM (2G). Sebagai tegnologi komonikasi
nirkabel, kita dapat memamfaatkan GPRS untuk mengakses internet dimana saja
selama kita dalam jangkauan sinyal GPRS. Kebutuhan industri akan komonikasi
yang bergerak menyebabkan GPRS menjadi salah satu teknologi komonikasi data
yang banyak diunakan saat ini. GPRS mempunyai kelajuan transfer data yang
cepat, yang dapat mencapai 115 kbps. Walaupun dalam praktiknya, kecepatan
transfer data GPRS masih berada pada 25-30 kbps.
4.
WiFi (Wireless Fidelity)
WiFi adalah teknologi jaringan
tanpa kabel yang menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi untuk
mengirimkan data. Frekuensi yang digunakan oleh WiFi berada pada spektrum 2,4
Ghz.
Dengan menggunakan WiFi kita
dapat mengakses internet dengan cepat. WiFi mempunyai kemampuan akses internet
hingga 11 Mbps. Namun kelemahannya, akses internet hanya dapat dilakukan pada
daerah sejauh 100 m dari titik poinnya. Dan sampai saat ini hanya tempat-tempat
tertentu saja yang sudah dipasang titik poin.
5.
WiBro (Wireless Broadband)
WiBro adalah teknologi tanpa
kabel baru yang masih dalam tahap pengembangan dan baru digunakan di beberapa
negara dan belum dipasarkan di Indonesia. Dibandingkan dengan WiFi, WiBro dapat
diakses dari jarak 1 kilometer dari titik poinnya dengan kecepatan akses 512
Kbps. Akses WiBro juga masih dapat dilakukan dari kendaraan yang bergerak
dengan kecepatan 60 km/jam.
6.
3G
Teknologi komunikasi generasi
ketiga (3rd generation) atau lebih opuler dengan nama 3G (dibaca:tri ji) adalah
teknologi komunikasi nirkabel (wireless) yang dirancang dengan kecepatan
tinggi. Teknologi tersebut merupakan pengembangan dari teknologi GSM yang
kemudian berkembang menjadi GPRS. Kelebihan dari akses internet menggunakan 3G
adalah menggunakan Bandwidth yang lebar, dan didukung oleh teknologi HSDPA
(High Speed Downlink Packet Access). Teknologi tersebut memungkinkan akses
internet mencapai 2,6 Mbps atau 40 kali lebih cepat dari akses internet dengan
dial-up.
7.
Menyeting Koneksi Dial-Up
( Langkah-langkah dilihat pada buku cetak TIK Kelas
IX Jilid 3, karangan Henry Pandia, Penerbit Erlangga, halaman 64 s/d 69 )
8.
Memulai dan mengakhiri Koneksi Dial-Up
( Langkah-langkah
dilihat pada buku cetak TIK Kelas IX Jilid 3, karangan Henry Pandia, Penerbit
Erlangga, kelas IX, halaman 69 s/d 70 )
No comments:
Post a Comment